PEMBAHASAN
A. Perngertian Iman
kepada Qada Dan Qadar
Iaman adalah keyakinan yang diyakini
didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
Kalua kita melihat qada menurut Bahasa artinya ketetapan Allah SWT kepada
setiap makhlukNya yang bersifat Azali. Azali artinya ketetapan itu sudah ada
sebelumnya keberadaan atau kelahiran makhluk. Sedangkan qodar artinya terjadi
penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan
sebelumnya. Qada dan qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.
Jadi iman kepada qada dan qadar adalah
percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan terjadi
di alam raya ini, semuanya telah ditentukan Allah SWT sejak jaman Azali. Iman
kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah SAW bersabda
yang artinya: “ Iman adalah kamu percaya kepada Allah, para Malaikat,
Kitab-Kitab, Para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan kamu percaya kepada Takdir Baik
maupum Buruk.” (HR. MUSLIM).
1. Taqdir
Mubram
Taqdir mubram adalah sesuatu yang sudah
ditetapkan sejak zaman azali dan tidak dapat diusahakan atau diubah oleh
manusia. Ketetapan azali ini akan sesuai dengan apa yang terjadi. Inilah yang
dimaksud dengan ungkapan “wa tammat
kalimatu rabbika” QS. Al – An’am/6 ;115. Contoh, taqdir mubram adalah,
kematian. Setiap orang pasti mati, dan tidak ada satu makhluk hidup yang bisa
terhindar dari kematian. Sebagaimana pada [QS. An-nisa’4;78].
أَيۡنَمَا
تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ
وَإِن تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ وَإِن
تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٞ يَقُولُواْ هَٰذِهِۦ مِنۡ عِندِكَۚ قُلۡ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ
ٱللَّهِۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلۡقَوۡمِ لَا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ
حَدِيثٗا
Terjemahnya:
Di
mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa
sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah".
Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikitpun?
2.
Taqdir mu’allaq
Taqdir mu’allaq adalah ketentuan Allah bergantung pada
ikhtiar dan doa seseorang, sebagaimana dalam [QS. Ar-rad/13:11] :
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٞ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ
وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا
يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ
ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن
وَالٍ
Terjemahannya
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaansuatu kaum shingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali kali taka da pelindung selain Dia.
Berdasarkan uraian diatas, dapat
dipahami bahwa pada hakikatnya qadar atau takdir mu’allaq itu bisa berubah
karena ikhtiar (melakuan , amalan yang terpuji) dan doa yang ijabah. Karean
hakikatnya manusia tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi atau yang mungkin
akan menimpa dirinya. Oleh karena itu, manusia wajib untuk senantiasa berbuat
kebajikan dan berdoa kepada Allah dengan mengharapkan rahmat-Nya.
Contoh, boleh jadi disuatu rencana
perjalanan si fulan, ia dihadang oleh seorang perampok, namun menjelang
keberangkatan si fulan tadi, si fulan telah sepenuhnya berdoa kepada Allah agar
dalam perjalanannnya ia diberi keselamatan, walhasil karena doa si fulan
makbul, maka ketika si fulan lewat ketempat perhadangan , ternyata perampoknya
tertidur pulas, dan baru terbangun setelah si fulan tadi jauh melewati tempat
perhadangan tersebut, maka selamatlah si fulan dari bahaya permpokan.
C.
Fungsi
beriman kepada Qadha dan Qadar
Dengan mengimani hari akhir dengan
segala peristiwa yang terjadi pada hari itu, tentunya banyak hikmah yang dapat
diambil untuk dijadikan cermin dan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Di
antara hikmah sekaligus fungsi dari iman kepada hari akhir adalah:
a.
Menambah keyakinan akan keadilan Allah, karena pada hari akhirat itulah Allah
akan mengadili semua manusia dengan seadil-adilnya.
b.
Memotivasi manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatanperbuatan
tercela.
c. Mendorong manusia agar selalu berhati-hati
dalam berbuat, karena semua yang diperbuatnya akan dimintai
pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
d.
Mendorong manusia untuk meneguhkan imannya dan menambah kualitas takwanya,
karena dengan itulah ia akan dapat terhindar dari neraka dan akan masuk ke
dalam surga.
e. Menyadari bahwa kehidupan dunia ini
hanyalah sementara dan tidak abadi, masih ada kehidupan yang sebenarnya yang
bersifat abadi, yaitu kehidupan di akhirat.
f.
Menyadari bahwa dunia merupakan ladang yang harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya agar dapat dipanen hasilnya kelak di akhirat.
Dari fungsi-fungsi di atas, tentunya
kalian dapat mensikapinya dengan benar. Janganlah iman kepada hari akhir
menjadikan kalian pesimis dalam menatap masa depan kalian, tetapi sebaliknya,
iman kepada hari akhir membuat kalian semakin optimis dalam melangkah dan
melewati hari-hari berikutnya sehingga pada akhirnya kalian benar-benar siap
untuk memasuki hari akhir nantinya.
BAB III
Kesimpulan
Jadi iman kepada qada dan qadar adalah
percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan terjadi
di alam raya ini, semuanya telah ditentukan Allah SWT sejak jaman Azali. Iman
kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah SAW bersabda
yang artinya: “ Iman adalah kamu percaya kepada Allah, para Malaikat,
Kitab-Kitab, Para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan kamu percaya kepada Takdir Baik
maupum Buruk.” (HR. MUSLIM).
Sementara taqdir di bagi 2 yaitu
taqdir mubram dan taqdir mu’allaq
Taqdir
mubram adalah sesuatu yang sudah ditetapkan sejak zaman azali dan tidak dapat
diusahakan atau diubah oleh manusia. Sedangkan taqdir mu’allaq adalah ketentuan
Allah bergantung pada ikhtiar dan doa seseorang,
Dengan mengimani hari akhir dengan
segala peristiwa yang terjadi pada hari itu, tentunya banyak hikmah yang dapat
diambil untuk dijadikan cermin dan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Himah
dan fungsi nya antara lain :
a.
Menambah keyakinan akan keadilan Allah, karena pada hari akhirat itulah Allah
akan mengadili semua manusia dengan seadil-adilnya.
b.
Memotivasi manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatanperbuatan
tercela.
c. Mendorong manusia agar selalu berhati-hati
dalam berbuat, karena semua yang diperbuatnya akan dimintai
pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
d.
Mendorong manusia untuk meneguhkan imannya dan menambah kualitas takwanya,
karena dengan itulah ia akan dapat terhindar dari neraka dan akan masuk ke
dalam surga.
e. Menyadari bahwa kehidupan dunia ini
hanyalah sementara dan tidak abadi, masih ada kehidupan yang sebenarnya yang
bersifat abadi, yaitu kehidupan di akhirat.
f.
Menyadari bahwa dunia merupakan ladang yang harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya agar dapat dipanen hasilnya kelak di akhirat.
KEPUSTAKAAN
Anwar,
Rosihon. Akidah Akhlak. 2008.
Bandung: Pustaka Setia
Suratmin,
Shaleh. Materi Dasar Pembelajaran Mata Kuliah Aqidah Akhlak, 2017. Jl. Semanggi
II No. 25B RT. 03/03: Sejahtera Kita