Penindas Dan Ditindas Di Era Pendidikan


Penindas Dan Ditindas Di Era Pendidikan
Oleh: Syamsul Arif Putra

Bale-Bale PWK,  01 Agustus 2019
(UINAM - Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota)

Jika sistem ini diterapkan lebih baik jika tidak usah kita sekolah karena sama saja kita membenarkan. mengutip dari Eko Prasetio dala    m bukunya “Orang Miskin Di Larang Sekolah”, karena dogma pendidikan saat ini pendidikan untuk orang yang mampu.

Mengapa kita penting mengkritik pendidikan? karena kita sebagai pelaku pendidikan harus merasa berdosa karena tanpa kita sadari menindas orang tua kita. maka dari itu mari kita sama-sama mendobrak sistem ini sebagai Mahasiswa untuk menuntut pendidikan murah agar kita tidak menindas orang tua kita dalam menuntut pendidikan.

Dan lagi-lagi kita sebagai penindas karena orang tua kita banting tulang untuk menutupi pendidikan kita. maka dari siapa kita mengadu beban orang tua kita jelas kepada negara..! untuk meringankan orang tua kita.



Dan kita harus dituntut kritis sebagai mahasiswa, tidak hanya datang di Kampus belajar dan pulang ke kos untuk kerja tugas kuliah. makanya sebagai mahasiswa kita harus menjadi agen (pelaku) untuk menuntut apa yang seharusnya layak untuk pendidikan kita.

Kita berkacamata pada bapak kita terdahulu seperti Ir. Soekarno, Soeharto, dll.  mereka berjuang melawan penjajahan. tapi hari ini penjajah kita apa? jelas uang semester, tapi hari ini yang kita lihat apa? uang semester yang Mahal tidak berbanding lulus dengan pendidikan yang kita dapatkan.

Maka kita harus belajar menjadi pendidik yang memberontak yang harus berani mengkritiki pendidikan.!

Agen of Change? mahasiswa?

ia betul agen tapi saat ini mahasiswa tidak menjadi pelaku yang sebenarnya. Seandainya Saya tahu pendidikan seperti ini sistemnya, mungkin Saya tidak memilih jadi mahasiswa, Saya akan kebih memilih jadi pekerja. kenapa? karena Saya tidak mendapat hak sebagai orang terdidik. Andai saja Saya bekerja dengan gaji 2 juta perbulan ayo kita hitung selama 4 tahun maka uang yang Saya hasilkan adalah 96 juta rupiah. tapi apa yang Saya perjuangkan saat ini adalah agar Saya tidak tunduk dan tidak ditundukan oleh sistem. meskipun frame pendidikan adalah membesakan dan melepaskan manusia dari kebodohan dan penindasan.

Jika kita berfikir sekolah untuk menjadi pekerja itu sejatinya adalah hak yang konyol. Bob Sadino saja tanpa sarjana menghasilkan uang yang banyak. mindset kita menjadi orang terdidik untuk menghasilkan uang itu adalah hal yang bodoh.! diluar banyak mahasiswa yang pengangguran.

Stallin mengatakan memahami berarti mendamaikan yang artinya cukup memahami saja dengan berdiam diri maka akan mendamaikan. tapi pola fikir Saya, jika Saya memahmi sebuah masalah biar damai. maka apa yang akan terjadi dengan pendidikan kita saat ini? apakah dengan hanya memahami itu sudah cukup?  tanpa memberikan aksi perlawanan? 

Tahukah kita kenapa manusia itu punya sisi kebinatangan? itulah kenapa agar agama diturunkan untuk mengatur sistem manusia yang artinya agama itu ilmu dan tanpa agama ? Ilmu sama saja kita mendarah dagingkan sifat binatang dalam diri kita. 

Salahnya pendidikan saat ini adalah dengan mengisi multiple choice yang benar menjadi ukuran pintar dan tidak pintarnya kita, bisa saja kita mengambil kunci jawaban untuk mengisi multiple itu dan mendapat gelar orang pintar. Saya rasa itu sistem yang salah, berarti bisa kita katakan UAN itu hal yang tidak berguna.!!

Di orientasi hari ini yang saya lakukan adalah 4 tahun saya menimbah ilmu dikampus, tapi saya belum tahu apa masa depan Saya, tapi yang bisa Saya peroleh adalah bagaimana Saya terdidik untuk mengkritisi suatu sistem untuk melakukan perubahan kepada generasi-generasi selanjutnya.
Mau tidak mau posisi kita harus belajar dan menuntut pendidikan yang layak untuk kita.! kenapa orang miskin karena ia tidak ounya konsep dan pengetahuan itulah kenapa kita harus menuntut pendidikan yang sebenar-benarnya.

Maka kesimpulannya adalah posisi pelajar hari ini merupakan dua mata pisau, dimana ia bisa jadi pahlawan tapi bisa juga jadi musuh. jika hari ini mahasiswa tidak mengambil sikap maka ia dianggap sebagai musuh, begitupun sebaliknya jika ia mengkritiki tuntutan pendidikan maka hari ini ia menjadi pejuang..

silahkan pilih kalian ingin di mata pisau yang mana.?!


--------------------------------------------
#panjangumurperjuangan
#mahasiswapenindas
#pendidikan
#AgenOfChange
--------------------------------------------




Subscribe to receive free email updates: